Jumat, 29 November 2013
Senin, 18 November 2013
- Aji Santoso
- Ayu Safitri
- Ela Maulani
- Fatchur Riszki
- Fatkhul Ikhsan
- Feri Fidianto
- Gebby Ramdhan Rizki Fitra Febriano
- Gigih Suryadi
- Hamidah Nisa Lestyasari
- Hanifah Nisa Lestyasari
- Imam Wahyudi
- Indah Widiaskari
- Intan Permatasari
- Khoirul Ahmadi
- Leli Oktaliana
- Marsanto
- Meilan Shinta Muharammah
- Melawati Puspita Dewi
- Retno Dwi Lestari
- Ridho Frihastama
- Sekar Widyastuti
- Selfiana
- Siska Aprilia Ningrum
- Siti Sundari
- Sri Wahyuni
- Sumarti
- Tifana Rasyitagani
- Umi Widiati
- Uswatun Hasanah
- Windi Astuti
Rabu, 23 Oktober 2013
Karier Robin Van Persie berawal dari keikutsertaannya dalam tim skuad muda SBV Excelsior untuk menekuni dunia sepak bola hingga dapat memenangkan piala EUFA 2002. Kedua orang tuanya yang sama-sama menggeluti dunia seniman ternyata tidak membuatnya tertarik untuk mengikuti jejak orang tuanya.
Di dunia sepak bola pun, nyatanya, dia dapat membuktikan kepada semua orang bahkan dunia bahwa kariernya bisa terus sukses sampai saat ini dan ia berhasil menjadi super star di antara pemain sepak bola yang lain. Namun, kariernya di dunia sepak bola juga tak selamanya mulus. Sempat dikabarkan pula dia berselisih dengan pelatih Bert van Marwijk.
Hal inilah yang kemudian membuat Robin Van Persie memutuskan untuk bergabung kembali dengan Arsenal dan dihargai sebesar 2.75 juta Pound di tahun 2004. Kemudian, di awal tahun 2012 ia membuat keputusan untuk hijrah ke MU untuk mendapatkan impiannya.
Belakangan ini, yang sedang hangat-hangatnya menjadi sorotan publik adalah agama yang dianut oleh Robin Van Persie. Banyak yang beranggapan pemain sepak bola satu ini adalah seorang mualaf mengingat ia memperistri seorang muslim dan dari istrinya ia memperoleh dua anak yang dinamai nama islam.
Namun, kabar ini belum tentu benar adanya karena berdasarkan hasil wawancara eksklusif dengan Robin Van Persie, dia mengatakan bahwa dirinya bukanlah seorang Muslim pun Kristen, bukan juga seorang Yahudi mengingat ia dibesarkan secara bebas. Bagi Robin Van Persie, menjadi seorang pria yang baik itu datangnya dari hati, bukan dari ego. Asal kita bisa memberikan manfaat atau bantuan yang positif, tidak dengan menggunakan agama.
Ia mengaku tak mau masuk Islam jika niatnya hanya untuk menyenangkan sang istri. Demikian profil dan biografi lengkap dari perjalanan karier seorang pesepakbola kelas dunia Robin Van Persie.
Karier Robin Van Persie berawal dari keikutsertaannya dalam tim skuad muda SBV Excelsior untuk menekuni dunia sepak bola hingga dapat memenangkan piala EUFA 2002. Kedua orang tuanya yang sama-sama menggeluti dunia seniman ternyata tidak membuatnya tertarik untuk mengikuti jejak orang tuanya.
Di dunia sepak bola pun, nyatanya, dia dapat membuktikan kepada semua orang bahkan dunia bahwa kariernya bisa terus sukses sampai saat ini dan ia berhasil menjadi super star di antara pemain sepak bola yang lain. Namun, kariernya di dunia sepak bola juga tak selamanya mulus. Sempat dikabarkan pula dia berselisih dengan pelatih Bert van Marwijk.
Hal inilah yang kemudian membuat Robin Van Persie memutuskan untuk bergabung kembali dengan Arsenal dan dihargai sebesar 2.75 juta Pound di tahun 2004. Kemudian, di awal tahun 2012 ia membuat keputusan untuk hijrah ke MU untuk mendapatkan impiannya.
Belakangan ini, yang sedang hangat-hangatnya menjadi sorotan publik adalah agama yang dianut oleh Robin Van Persie. Banyak yang beranggapan pemain sepak bola satu ini adalah seorang mualaf mengingat ia memperistri seorang muslim dan dari istrinya ia memperoleh dua anak yang dinamai nama islam.
Namun, kabar ini belum tentu benar adanya karena berdasarkan hasil wawancara eksklusif dengan Robin Van Persie, dia mengatakan bahwa dirinya bukanlah seorang Muslim pun Kristen, bukan juga seorang Yahudi mengingat ia dibesarkan secara bebas. Bagi Robin Van Persie, menjadi seorang pria yang baik itu datangnya dari hati, bukan dari ego. Asal kita bisa memberikan manfaat atau bantuan yang positif, tidak dengan menggunakan agama.
Ia mengaku tak mau masuk Islam jika niatnya hanya untuk menyenangkan sang istri. Demikian profil dan biografi lengkap dari perjalanan karier seorang pesepakbola kelas dunia Robin Van Persie.
Ikon setan merah ini bernama lengkap Wayne Mark Rooney, lahir di Croxteth, Liverpool, Inggris pada tanggal 24 oktober 1985. Usianya saat ini masih tergolong muda yaitu 28 tahun. Saat ini ia membela raksasa inggris yaitu Manchester United dan berposisi sebagai penyerang namun juga dapat menjadi gelandang serang bila dibutuhkan. Di klub dan timnas Inggris Rooney memakai jersey bernomor 10.
Karir
Awal karir Wayne Rooney bermain dengan everton selama 2 tahun dan berhasil mencetak 15 gol dalam 65 pertandingan. Kemudian ia hijrah ke Manchester United hingga saat ini dan menjadi ikon di Old Trafford. Di setan merah Rooney berhasil mencetak gol sebanyak 91 dalam 189 pertandingan.
Di tim nasional Wayne Rooney juga menjadi andalan di lini depan dan berhasil mencetak 25 gol dalam 61 pertandingan. Karirnya memang semakin baik dan bersinar setelah dia bergabung dengan Manchester United. Pada musim 2012/2013 ia dan Van Persie menjadi duet yang mematikan di liga primer inggris.
Informasi pribadi
Nama lengkap : Wayne Mark Rooney
Tanggal lahir : 24 oktober 1985
umur : 28 tahun
Tempat lahir : croxteth(liverpool, inggris)
Tinggi badan : 178 cm
Posisi : penyerang, gelandang serang.
Informasi klub
Klub saat ini adalah manchester united dan memakai jersey bernomor 10.
Karir junior
Everton 1996 s/d 2002
Karir senior
2002 s/d 2004 : everton, 67 penampilan dengan mencetak 15 gol
2004 sampai sekarang : manchester united, 189 penampilan dengan mencetak 91 gol
2003 sampai sekarang : tim nasional inggris, 61 penampilan dengan mencetak 25 gol
Prestasi individu
- Pemain terbaik PFA tahun 2009/10 (1)
- Pemain muda terbaik versi PFA tahun 2004/05, 2005/06 (2)
- Pemain terbaik versi fans PFA tahun 2005/06, 2009/10 (2)
- Pesepak bola terbaik versi PWA tahun 2009/10 (1)
- Gol semusim tahun 2004/05, 2006/07, 2010/11 (3)
Sekian profil wayne rooney, pemain yang menjadi tumpuan setan merah di lini depan.
Senin, 30 September 2013
Protista berasal dari bahasa yunani, yaitu protos yang berarti
pertama atau mula-mula, dan ksitos artinya menyusun. Maka kingdom ini
beranggotakan makhluk bersel satu atau bersel banyak yang tersusun
sederhana. Meskipun begitu,dibandingkan dengan monera, protista sudah
jauh lebih maju karena sel-selnya sudah memiliki membran inti atau
eukariota.
Organisme yang tergabung dalam protista pernah membuat bingung para ahli taksonomi karena ada yang mirip tumbuhan, ada yang mirip dengan hewan, dan ada pula yang mirip dengan jamur. Untuk menjebatani perbedaan itu maka lahirlah kingdom baru, yaitu Protista.
Ciri-Ciri Protista,
Anggota kingdom Protista umumnya organisme bersel satu, ada yang berkoloni dan ada pula yang bersel banyak, tetapi belum memiliki jaringan. Hampir semua protista hidup di air, baik air tawar maupun air laut, dan beberapa yang hidup pada jaringan hewan lain. Kingdom ini ada yang menyerupai hewan, tumbuhan, maupun jamur. Sebagian protista bersifat autotrop, yaitu dapat berfotosintesis karena memiliki pigmen fotosintetik, seperti alga dan protozoa fotosintetik, misalnya Euglena. Sebagian lainnya merupakan Protozoa non fotosintetik yang hidup sebagai heterotrop, baik secara Fagotrop dan Osmotrop. Protozoa yang merupakan jamur memiliki siklus hidup dengan fase muda bersifat seperti amoeba dan reproduksinya mirip dengan jamur, yang meliputi jamur air dan jamur lendir.
A. Prorista menyerupai hewan ( Protozoa )
1. Ciri-ciri Protozoa
Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.
2. Reproduksi Protozoa
Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan
pembelahan biner. Sebagian lagi Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetative ( konjugasi )
3. Penggolongan Protozoa
Berdasarkan alat geraknya, digolongkan atas;
a. Mastigophora atau Flagellata, Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora dari mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan. Semua anggota filum flagellata bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh flagellata tetap karena dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi kebanyakan bersifat parasit bergerak menggunakan bulu cambuk (Flagela)
Contoh Flagellata sebagai parasit pada manusia:
1. Leishmania donovani parasit pada manusia menyebabkan penyakit kalaazar
2. L. tropica, L. braciliensis ,manusia, penyakit kulit
3. Trypanosoma evansi , hewan ternak, penyakit sura
4. T. brucei , hewan antelope , penyakit nagana
5. T. gambiense , manusia , penyakit tidur
6. T. rhodosiensis , manusia, penyakit tidur
7. T. cruzi , parasit pada tikus dan insekta chagas
8. Trichomonas vaginalis , manusia , penyakit pada alat kelamin wanita
b. Sarcodina atau Rhizopoda, bergerak menggunakan kaki semu
(pseudopodia), Bentuk sel amoeba tidak tetap, Amoeba berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan,amoeba dapat memper-tahankan hidupnya dengan membentuk kista. Kista adalah bentuk penebalan plasma guna melindungi
diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Habitat organisme ini di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma contohnya Amoeba proteus, Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri. Entamoeba gingivalis yang hidup di dalam mulut manusia dan merupakan salah satu penyebab radang pada gusi.
c. Ciliata atau Ciliophora, bergerak menggunakan bulu getar (silia), Silia
ini tumbuh permukaan tubuh, tetapi ada pula yang hanya tumbuh pada bagian tertentu dari tubuh hewan tersebut. Ciliata umumnya hidup bebas di lingkungan berair yang banyak mengandung bahan organik, dan ada pula yang hidup parasit. Ciliata yang hidup bebas contohnya : Paramaecium caudatum, Didinium, Stentor, dan Vorticella.
Hanya sedikit jenis ciliata yang hidup sebagai parasit, contohnya Balantidium
yang hidup pada usus besar ternak atau manusia.
Ciliata berkembang biak secara aseksual dengan pem-belahan biner membujur. Repro-duksi seksual dilakukan dengan konjugasi.
contoh: Paramaecium, Didinium, Stentor, Vorticella.
d. Sporozoa, tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembang
biak dengan spora, contoh hewan filum Sporozoa : Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio. Plasmodium dikenal ada 4 jenis Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium
vivax, Plasmodium ovale yang menyebabkan penyakit malaria tertiana, Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria tropikana, dan Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria kuartana.
4. Peranan Protozoa dalam kehidupan manusia
a. Peran yang menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Peran protozoa lainnya adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena protozoa merupakan pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna
sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
b. Peran yang merugikan
Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit.
B. Protista Menyerupai Jamur
Beberapa kelompok jamur tidak dikelompokkan ke dalam dunia Fungi atau jamur, tetapi dikelompokkan ke dalam dunia Protista, sebab pada satu tahap dalam daur hidupnya, yaitu pada fase vegetatif, jamur tersebut mampu bergerak seperti protozoa.
Kelompok jamur tersebut adalah sebagai berikut.
1. Myxomycota (jamur lendir tidak bersekat)
Jamur ini memiliki tubuh tidak bersekat, ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya berbentuk seperti lendir yang disebut plasmodium dan mengandung banyak sekali inti.
Reproduksi generatifnya dengan cara singami, yaitu melalui peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama. Hasilnya berupa zigot yang nantinya tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
Contoh : Physarium sp.
2. Acrasiomycota (jamur lendir bersekat)
Ciri yang dimiliki jamur ini adalah tubuh yang bersekat, ada yang bersel satu, dan ada yang bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya sama dengan myxomycota, demikian juga untuk reproduksi generatifnya. Hal yang membedakan adalah jika pada kondisi yang tidak menguntungkan ,plasmodium pada myxomycota akan berhenti bergerak dan membentuk tangkai yang ujungnya membentuk struktur reproduksi. Namun, Plasmodium pada acrasiomycota akan membentuk agregat berbentuk seperti siput tanpa cangkang, jika lingkungan menguntungkan, agregat akan berhenti dan membentuk tubuh buah yang mengandung spora reproduksi.
Contoh: Dyctyostelium
3. Oomycota (Jamur air)
Kelompok jamur yang memiliki dinding sel dari selulosa dan hifa yang tidak bersekat. Reproduksi vegetatif dengan zoospora, yaitu spora berflagel dua yang mampu bergerak bebas. Sementara itu reproduksi secara generatif dengan pertemuan gamet jantan dan betina, lalu membentuk zigot berdinding tebal kemudian mengalami periode istirahat membentuk oospora. Fase hidup hasil reproduksi generatif ini lebih panjang bila dibanding dengan fase vegetatif.
Contoh:
• Saprolegnia sp, hidup saprofit pada bangkai serangga yang mati di air.
• Phytopthora infestan, parasit pada tanaman kentang.
• Phytopthora nicotinae, parasit pada tanaman tembakau.
• Phytopthora faberi, parasit pada tanaman karet.
• Pytium sp, hidup parasit pada tanaman yang sedang berkecambah.
C. Protista Menyerupai Tumbuhan ( Alga )
Alga (ganggang), Kebanyakan ahli botani mengelompokkan ke dalam dunia tumbuhan, tetapi karena semua ganggang tidak memiliki sebagian ciri-ciri pokok dunia tumbuhan maka ia dikelompokkan kedalam dunia tersendiri, yaitu Protista.
Sebagai organisme bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) alga memiliki klorofil untuk fotosintesis. Selain klorofil, juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan). Beberapa alga ada yang berthalus, yaitu struktur tubuhnya yang berupa akar, batang, dan daun tidak sejati. Reproduksi vegetative alga secara membelah diri, fragmentasi, membentuk spora.Sedangkan secara generatif dengan menyatukan dua sel gamet jantan dan betina. Hasil peleburan dua gamet yang berukuran sama disebut dengan isogami, dan peleburan dua gamet dengan ukuran yang berbeda disebut anisogami.
Sebagai vegetasi perintis, alga menempel pada makhluk hidup lain atau di tempat-tempat basah dan lembab. Sedangkan, beberapa jenis alga banyak ditemukan di perairan, baik air tawar maupun air laut sebagai plankton.
Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya,
alga dikelompokkan menjadi 4 divisio, sebagai berikut.
1. Ganggang hijau (Chlorophyta)
2. Ganggang coklat (Phaeophyta)
3. Ganggang merah (Rhodophyta)
4. Ganggang keemasan (Chrysophyta)
1. Ganggang hijau (Chlorophyta)
Ganggang hijau merupakan ganggang uniseluler maupun multiseluler yang memiliki klorofil yang dominan sehingga berwarna hijau.Selain klorofil a dan klorofil b terdapat juga pigmen karotin dan xantofil. Jenis ganggang ini hampir 90 % hidup di air tawar dan 10 % hidup di laut sebagai plankton, menempel pada batuan atau tumbuhan lain.
Jenis-jenis ganggang hijau dikelompokkan menjadi:
a. Ganggang bersel satu tidak bergerak
1) Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri, digunakan untuk mempelajari
fotosintesis.
2) Cholococcum sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara vegetative dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.
b. Bersel satu bergerak
1) Chlamydomonas sp, berbentuk bulat telur, memiliki dua flagel, kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pyrenoid dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri dan konjugasi.
2) Euglena viridis, bentuknya seperti mata, memiliki sebuah flagel, klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri. Euglena ada juga mengelompokkannya ke dalam protozoa.
c. Berbentuk koloni yang bergerak, Volvox globator, bentuk koloninya menyerupai bola yang tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma.
d. Berbentuk koloni yang tidak bergerak, Hydrodiction sp, koloninya berbentuk jala, banyak ditemukan di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan konjugasi.
e. Berbentuk benang, Spirogyra sp., kloroplasnya berbentuk spiral, hidup di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan konjugasi.
f. Berbentuk lembaran, Ulva, hidup di laut menempel pada batu, dapat dimakan.
2. Ganggang Coklat (Phaeophyta)
Umumnya ganggang coklat bersel banyak (multiselluler),dengan pigmen coklat (fukosantin) yang dominan disamping memiliki klorofil a dan b. Bentuk tubuhnya yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bagian menyerupai akar, batang, dan daun membuat ganggang ini mudah dikenali. Banyak ditemukan di pantai atau perairan laut dangkal. Cara reproduksi ganggang coklat secara vegetatif dengan fragmentasi dan generatif melalui isogami atau oogami. Jenis-jenis alga coklat, antara lain:
a. Laminaria, memiliki batang, daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium dan asam alginat.
b. Macrocystis, menghasilkan yodium dan asam alginat yang berfungsi sebagai bahan industri.
c. Sargasum, daun berbentuk lembaran, di antara batang dan tangkainya terdapat gelembung udara.
d. Fucus, bentuk daun berupa lembaran
3. Ganggang Merah (Rhodophyta)
Merupakan ganggang yang tubuhnya bersel banyak (multiselluler), memilki klorofil a dan b dengan pigmen dominan merah (fikoeritrin) dan karotin. Bentuk tubuh yang menyerupai tumbuhan tinggi dan hidup di laut banyak dimanfaatkan manusia untuk bahan makanan agar-agar. Cara reproduksi ganggang merah secara vegetative dengan membentuk spora dan secara generative dengan anisogami.
Jenis-jenis alga merah yang terkenal antara lain:
a. Euchema spinosum, sebagai bahan pembuat agar-agar, banyak terdapat di perairan Indonesia.
b. Gelidium sp. dan Gracilaria sp, sebagai bahan pembuatan agar-agar banyak terdapat di perairan negara yang agak dingin.
4. Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
Ganggang ini ada yang bersel satu (uniselluler) dan bersel banyak (multiselluler). Memiliki klorofil a dan b serta pigmen dominan keemasan (karotin) dan fukosantin. Dapat dijumpai hidup di air tawar
a Bersel tunggal
1) Ochromonas, bentuknya seperti bola, memiliki flagel yang panjangnya tidak sama, reproduksinya dengan membelah diri.
2) Navicula, atau diatome atau ganggang kersik, bentuk tubuhnya kotak atau elips, jika mati fosilnya akan membentuk tanah diatome yang berfungsi sebagai bahan penggosok, campuran semen atau penyerap nitrogliserin pada bahan peledak. Reproduksinya membelah diri
3) Pinnularia, mirip dengan diatome.
b. Bersel banyak
Vaucheria, tubuhnya berbentuk benang,hidupnya di air tawar.
Organisme yang tergabung dalam protista pernah membuat bingung para ahli taksonomi karena ada yang mirip tumbuhan, ada yang mirip dengan hewan, dan ada pula yang mirip dengan jamur. Untuk menjebatani perbedaan itu maka lahirlah kingdom baru, yaitu Protista.
Ciri-Ciri Protista,
Anggota kingdom Protista umumnya organisme bersel satu, ada yang berkoloni dan ada pula yang bersel banyak, tetapi belum memiliki jaringan. Hampir semua protista hidup di air, baik air tawar maupun air laut, dan beberapa yang hidup pada jaringan hewan lain. Kingdom ini ada yang menyerupai hewan, tumbuhan, maupun jamur. Sebagian protista bersifat autotrop, yaitu dapat berfotosintesis karena memiliki pigmen fotosintetik, seperti alga dan protozoa fotosintetik, misalnya Euglena. Sebagian lainnya merupakan Protozoa non fotosintetik yang hidup sebagai heterotrop, baik secara Fagotrop dan Osmotrop. Protozoa yang merupakan jamur memiliki siklus hidup dengan fase muda bersifat seperti amoeba dan reproduksinya mirip dengan jamur, yang meliputi jamur air dan jamur lendir.
A. Prorista menyerupai hewan ( Protozoa )
1. Ciri-ciri Protozoa
Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.
2. Reproduksi Protozoa
Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan
pembelahan biner. Sebagian lagi Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetative ( konjugasi )
3. Penggolongan Protozoa
Berdasarkan alat geraknya, digolongkan atas;
a. Mastigophora atau Flagellata, Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora dari mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan. Semua anggota filum flagellata bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh flagellata tetap karena dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi kebanyakan bersifat parasit bergerak menggunakan bulu cambuk (Flagela)
Contoh Flagellata sebagai parasit pada manusia:
1. Leishmania donovani parasit pada manusia menyebabkan penyakit kalaazar
2. L. tropica, L. braciliensis ,manusia, penyakit kulit
3. Trypanosoma evansi , hewan ternak, penyakit sura
4. T. brucei , hewan antelope , penyakit nagana
5. T. gambiense , manusia , penyakit tidur
6. T. rhodosiensis , manusia, penyakit tidur
7. T. cruzi , parasit pada tikus dan insekta chagas
8. Trichomonas vaginalis , manusia , penyakit pada alat kelamin wanita
b. Sarcodina atau Rhizopoda, bergerak menggunakan kaki semu
(pseudopodia), Bentuk sel amoeba tidak tetap, Amoeba berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan,amoeba dapat memper-tahankan hidupnya dengan membentuk kista. Kista adalah bentuk penebalan plasma guna melindungi
diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Habitat organisme ini di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma contohnya Amoeba proteus, Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri. Entamoeba gingivalis yang hidup di dalam mulut manusia dan merupakan salah satu penyebab radang pada gusi.
c. Ciliata atau Ciliophora, bergerak menggunakan bulu getar (silia), Silia
ini tumbuh permukaan tubuh, tetapi ada pula yang hanya tumbuh pada bagian tertentu dari tubuh hewan tersebut. Ciliata umumnya hidup bebas di lingkungan berair yang banyak mengandung bahan organik, dan ada pula yang hidup parasit. Ciliata yang hidup bebas contohnya : Paramaecium caudatum, Didinium, Stentor, dan Vorticella.
Hanya sedikit jenis ciliata yang hidup sebagai parasit, contohnya Balantidium
yang hidup pada usus besar ternak atau manusia.
Ciliata berkembang biak secara aseksual dengan pem-belahan biner membujur. Repro-duksi seksual dilakukan dengan konjugasi.
contoh: Paramaecium, Didinium, Stentor, Vorticella.
d. Sporozoa, tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembang
biak dengan spora, contoh hewan filum Sporozoa : Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio. Plasmodium dikenal ada 4 jenis Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium
vivax, Plasmodium ovale yang menyebabkan penyakit malaria tertiana, Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria tropikana, dan Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria kuartana.
4. Peranan Protozoa dalam kehidupan manusia
a. Peran yang menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Peran protozoa lainnya adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena protozoa merupakan pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna
sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
b. Peran yang merugikan
Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit.
B. Protista Menyerupai Jamur
Beberapa kelompok jamur tidak dikelompokkan ke dalam dunia Fungi atau jamur, tetapi dikelompokkan ke dalam dunia Protista, sebab pada satu tahap dalam daur hidupnya, yaitu pada fase vegetatif, jamur tersebut mampu bergerak seperti protozoa.
Kelompok jamur tersebut adalah sebagai berikut.
1. Myxomycota (jamur lendir tidak bersekat)
Jamur ini memiliki tubuh tidak bersekat, ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya berbentuk seperti lendir yang disebut plasmodium dan mengandung banyak sekali inti.
Reproduksi generatifnya dengan cara singami, yaitu melalui peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama. Hasilnya berupa zigot yang nantinya tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
Contoh : Physarium sp.
2. Acrasiomycota (jamur lendir bersekat)
Ciri yang dimiliki jamur ini adalah tubuh yang bersekat, ada yang bersel satu, dan ada yang bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya sama dengan myxomycota, demikian juga untuk reproduksi generatifnya. Hal yang membedakan adalah jika pada kondisi yang tidak menguntungkan ,plasmodium pada myxomycota akan berhenti bergerak dan membentuk tangkai yang ujungnya membentuk struktur reproduksi. Namun, Plasmodium pada acrasiomycota akan membentuk agregat berbentuk seperti siput tanpa cangkang, jika lingkungan menguntungkan, agregat akan berhenti dan membentuk tubuh buah yang mengandung spora reproduksi.
Contoh: Dyctyostelium
3. Oomycota (Jamur air)
Kelompok jamur yang memiliki dinding sel dari selulosa dan hifa yang tidak bersekat. Reproduksi vegetatif dengan zoospora, yaitu spora berflagel dua yang mampu bergerak bebas. Sementara itu reproduksi secara generatif dengan pertemuan gamet jantan dan betina, lalu membentuk zigot berdinding tebal kemudian mengalami periode istirahat membentuk oospora. Fase hidup hasil reproduksi generatif ini lebih panjang bila dibanding dengan fase vegetatif.
Contoh:
• Saprolegnia sp, hidup saprofit pada bangkai serangga yang mati di air.
• Phytopthora infestan, parasit pada tanaman kentang.
• Phytopthora nicotinae, parasit pada tanaman tembakau.
• Phytopthora faberi, parasit pada tanaman karet.
• Pytium sp, hidup parasit pada tanaman yang sedang berkecambah.
C. Protista Menyerupai Tumbuhan ( Alga )
Alga (ganggang), Kebanyakan ahli botani mengelompokkan ke dalam dunia tumbuhan, tetapi karena semua ganggang tidak memiliki sebagian ciri-ciri pokok dunia tumbuhan maka ia dikelompokkan kedalam dunia tersendiri, yaitu Protista.
Sebagai organisme bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) alga memiliki klorofil untuk fotosintesis. Selain klorofil, juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan). Beberapa alga ada yang berthalus, yaitu struktur tubuhnya yang berupa akar, batang, dan daun tidak sejati. Reproduksi vegetative alga secara membelah diri, fragmentasi, membentuk spora.Sedangkan secara generatif dengan menyatukan dua sel gamet jantan dan betina. Hasil peleburan dua gamet yang berukuran sama disebut dengan isogami, dan peleburan dua gamet dengan ukuran yang berbeda disebut anisogami.
Sebagai vegetasi perintis, alga menempel pada makhluk hidup lain atau di tempat-tempat basah dan lembab. Sedangkan, beberapa jenis alga banyak ditemukan di perairan, baik air tawar maupun air laut sebagai plankton.
Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya,
alga dikelompokkan menjadi 4 divisio, sebagai berikut.
1. Ganggang hijau (Chlorophyta)
2. Ganggang coklat (Phaeophyta)
3. Ganggang merah (Rhodophyta)
4. Ganggang keemasan (Chrysophyta)
1. Ganggang hijau (Chlorophyta)
Ganggang hijau merupakan ganggang uniseluler maupun multiseluler yang memiliki klorofil yang dominan sehingga berwarna hijau.Selain klorofil a dan klorofil b terdapat juga pigmen karotin dan xantofil. Jenis ganggang ini hampir 90 % hidup di air tawar dan 10 % hidup di laut sebagai plankton, menempel pada batuan atau tumbuhan lain.
Jenis-jenis ganggang hijau dikelompokkan menjadi:
a. Ganggang bersel satu tidak bergerak
1) Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri, digunakan untuk mempelajari
fotosintesis.
2) Cholococcum sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara vegetative dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.
b. Bersel satu bergerak
1) Chlamydomonas sp, berbentuk bulat telur, memiliki dua flagel, kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pyrenoid dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri dan konjugasi.
2) Euglena viridis, bentuknya seperti mata, memiliki sebuah flagel, klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri. Euglena ada juga mengelompokkannya ke dalam protozoa.
c. Berbentuk koloni yang bergerak, Volvox globator, bentuk koloninya menyerupai bola yang tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma.
d. Berbentuk koloni yang tidak bergerak, Hydrodiction sp, koloninya berbentuk jala, banyak ditemukan di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan konjugasi.
e. Berbentuk benang, Spirogyra sp., kloroplasnya berbentuk spiral, hidup di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan konjugasi.
f. Berbentuk lembaran, Ulva, hidup di laut menempel pada batu, dapat dimakan.
2. Ganggang Coklat (Phaeophyta)
Umumnya ganggang coklat bersel banyak (multiselluler),dengan pigmen coklat (fukosantin) yang dominan disamping memiliki klorofil a dan b. Bentuk tubuhnya yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bagian menyerupai akar, batang, dan daun membuat ganggang ini mudah dikenali. Banyak ditemukan di pantai atau perairan laut dangkal. Cara reproduksi ganggang coklat secara vegetatif dengan fragmentasi dan generatif melalui isogami atau oogami. Jenis-jenis alga coklat, antara lain:
a. Laminaria, memiliki batang, daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium dan asam alginat.
b. Macrocystis, menghasilkan yodium dan asam alginat yang berfungsi sebagai bahan industri.
c. Sargasum, daun berbentuk lembaran, di antara batang dan tangkainya terdapat gelembung udara.
d. Fucus, bentuk daun berupa lembaran
3. Ganggang Merah (Rhodophyta)
Merupakan ganggang yang tubuhnya bersel banyak (multiselluler), memilki klorofil a dan b dengan pigmen dominan merah (fikoeritrin) dan karotin. Bentuk tubuh yang menyerupai tumbuhan tinggi dan hidup di laut banyak dimanfaatkan manusia untuk bahan makanan agar-agar. Cara reproduksi ganggang merah secara vegetative dengan membentuk spora dan secara generative dengan anisogami.
Jenis-jenis alga merah yang terkenal antara lain:
a. Euchema spinosum, sebagai bahan pembuat agar-agar, banyak terdapat di perairan Indonesia.
b. Gelidium sp. dan Gracilaria sp, sebagai bahan pembuatan agar-agar banyak terdapat di perairan negara yang agak dingin.
4. Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
Ganggang ini ada yang bersel satu (uniselluler) dan bersel banyak (multiselluler). Memiliki klorofil a dan b serta pigmen dominan keemasan (karotin) dan fukosantin. Dapat dijumpai hidup di air tawar
a Bersel tunggal
1) Ochromonas, bentuknya seperti bola, memiliki flagel yang panjangnya tidak sama, reproduksinya dengan membelah diri.
2) Navicula, atau diatome atau ganggang kersik, bentuk tubuhnya kotak atau elips, jika mati fosilnya akan membentuk tanah diatome yang berfungsi sebagai bahan penggosok, campuran semen atau penyerap nitrogliserin pada bahan peledak. Reproduksinya membelah diri
3) Pinnularia, mirip dengan diatome.
b. Bersel banyak
Vaucheria, tubuhnya berbentuk benang,hidupnya di air tawar.
JAMUR / FUNGI
Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.
Ciri-ciri umum jamur :
- Sel jamur bersifat eukariotik (mempunyai selaput inti)
- Memiliki dinding sel yang mirip dengan dinding sel tumbuhan
- Bersifat heterotrof (tidak dapat mensintesis makanan sendiri)
- Tidak mengandung klorofil
- Bersifat kosmopolit yaitu dapat hidup semua tempat terutama tempat yang lembab
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
Struktur Tubuh
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding
berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma
hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Berdasarkan bentuk sel dan struktur, jamur dibedakan
- Khamir (bersel tunggal)
- Kapang (berbentuk filamen)
- Cendawan (berfilamen dan membentuk tubuh buah)
Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya.
Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
Klasifikasi
Fungi / jamur diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi:
Habitat
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.
Cara hidup
Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:
Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut :
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut :
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
b. Phythophthora inf’estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
g. Pucinia graminis: Menyebabkan Infeksi Pada Biji-Bijian
h. Fusarium: Menyebabkan Daun Mengulung Pada Kentang dan Tomat
i. Aspergillus Flavus: Menimbulkan Penyakit yang menyerang paru-paru
Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.
Ciri-ciri umum jamur :
- Sel jamur bersifat eukariotik (mempunyai selaput inti)
- Memiliki dinding sel yang mirip dengan dinding sel tumbuhan
- Bersifat heterotrof (tidak dapat mensintesis makanan sendiri)
- Tidak mengandung klorofil
- Bersifat kosmopolit yaitu dapat hidup semua tempat terutama tempat yang lembab
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. | Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah |
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Berdasarkan bentuk sel dan struktur, jamur dibedakan
- Khamir (bersel tunggal)
- Kapang (berbentuk filamen)
- Cendawan (berfilamen dan membentuk tubuh buah)
Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya.
Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
- Parasit obligat
- Parasit fakultatif
- Saprofit
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
Klasifikasi
Fungi / jamur diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi:
- Zygomycota
- Acsomycota
- Basidiomycota
- Deuteromycota
- Mikoriza
- Lumut Kerak
Habitat
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.
Cara hidup
Fungi hidup menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh makannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:
- Saprofit
- Parasit
- Mutual
Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut :
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut :
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.
b. Phythophthora inf’estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
g. Pucinia graminis: Menyebabkan Infeksi Pada Biji-Bijian
h. Fusarium: Menyebabkan Daun Mengulung Pada Kentang dan Tomat
i. Aspergillus Flavus: Menimbulkan Penyakit yang menyerang paru-paru
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang
menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam
material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel
inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak
berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk
memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada
partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan
banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag
digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan
organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai
makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara
bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan
penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan
(misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau)
Sejarah virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme
peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus
mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam
deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri
benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para
penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan
M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus
penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900)
berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle
(1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan
virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai
lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.
Ciri-ciri Virus
-
Berukuran ultra mikroskopis
-
Parasit sejati/parasit obligat
-
Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
-
Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
-
Dapat dikristalkan
-
Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
-
Berukuran ultra mikroskopis
-
Parasit sejati/parasit obligat
-
Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
-
Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
-
Dapat dikristalkan
-
Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
Struktur dan anatomi Virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan
bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:
a.
Kepala
Kepala
virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang
menyusun kapsid disebut kapsomer.
b.
Kapsid
Kapsid
adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga
dapat terdiri atas protein monomer yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi
kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari
kondisi lingkungan yang merugikan virus.
c.
Isi tubuh
Bagian
isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut
sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode
pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan
menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV,
H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
d.
Ekor
Ekor
virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas
tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel
eukariotik tidak mempunyai ekor.
Virus
terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan
virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Asam
nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri
dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai
tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal
atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil
sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan
virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah
RNA yang beruntai tunggal.
Bahan
genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya,
kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang
lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Reproduksi Virus
Cara
reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
Daur litik (litic cycle)
1.
Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai
dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus
mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada
dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2.
Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah
terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke
dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan
berfungsi lagi.
3.
Fase Sintesis (pembentukan)
DNA
virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus,
sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak
berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus,
dalam kendali DNA virus.
4.
Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian
virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna.
Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5.
Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika
perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan
enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
Daur Litik
Daur lisogenik (lisogenic cycle)
1.
Fase Adsorbsi
Menempelnya ekor virus pada dinding sel
bakteri pada daerah reseptor (penerima) yang khusus
2.
Fase Injeksi
Masuknya materi genetik virus ke dalam sel inang
3. Fase
Penggabungan
Dalam
menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus
menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain,
di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
4. Fase
Pembelahan
Setelah
menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi
untuk melakukan pembelahan.
Daur lisogenik yang diteruskan ke daur litik
Peran Virus dalam Kehidupan Manusia
a.
Virus yang menguntungkan,berfungsi
untuk:
1.
Membuat antitoksin
2.
Melemahkan bakteri
3.
Memproduksi vaksin
4.
Menyerang patogen
b.
Virus yang merugikan, penyakit-penyakit
yang disebabkan virus antara lain:
1.
Pada Tumbuh-tumbuhan
Mozaik
pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
Mozaik
pada kentang Potato Mozaic Virus
Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus
Kerusakan
floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
2.
Pada Hewan
Tetelo
pada Unggas New Castle Disease Virus
Cacar
pada sapi Vicinia Virus
Lidah
biru pada biri-biri Orbivirus
Tumor
kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus
3.
Pada Manusia
Influensa
Influenzavirus
AIDS
Retrovirus
SARS
Coronavirus
Flu
burung Avianvirus
Pertahanan Diri Terhadap Serangan
Virus
Kemampuan
virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan
oleh:
a.
keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus
untuk melekat
b.
kemampuan virus menginfeksi sel
c.
kecepatan replikasi virus dalam sel inang
d.
kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus
Sebagian
besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka.
Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan
sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.